Kamis, 09 Juni 2011

REFLEKSI LIVE IN GANJURAN (Temod's - Temu Moderatores2011)

Tiga hal yang dapat direfleksikan dalam live in di Ganjuran. Dari keluarga Keluarga yang saya tinggali sangat terbuka menerima saya dirumahnya. Mereka memberikan perhatian yang lebih dengan saya. Dari kekurangan mereka,mereka selalu memberikan yang terbaik bagi saya, misal: kamar, makan, & transportasi, mereka memberikan yang terbaik bagi kami. Keterbatasan ekonomi tidak membuat mereka putus asa untuk berusaha. Setelah bapak keluar dari pekerjaannya tahun 2010 keluarga tersebut tidak putus asa untuk berusaha mencari usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu mereka mencoba untuk membuat usaha catering kecil-kecilan,dan sampai sekarang usaha tersebut semakin dikenal.   Dari situ saya mendapatkan bahwa: Hilangkan semua prasangka buruk kepada orang yang baru kita kenal. Terbukalah bagi mereka yang kita kenal,tidak semua orang yang baru kita kenal itu buruk,namun juga ada baiknya kita juga harus sedikit waspada pada orang-orang baru. Melayani dengan semua yang kita miliki, baik dalam kelebihan kita maupun kekurangan kita.  Lalu saya berpikir kalau semua yang kita dapat disini adalah Cuma-Cuma,kenapa kita tidak bisa memberikan kepada orang lain dengan Cuma-Cuma? Selalu berusaha dalam kondisi seperti apapun, tidak putus asa.   Dari Romo Utomo Kerja keras dan dedikasinya untuk mengembangkan pertanian di daerah Ganjuran perlu dicontoh. Dengan tekanan-tekanan dari luar yang dihadapi pertanian organik di daerah Ganjuran tetap bertahan dan tidak terpengaruh  dengan kondisi ekonomi yang ada di luar (krisis ekonomi) Refleksi: Untuk perkembangan OMK sekarang setidaknya kita tiap-tiap individu yang berada disini tetap bertahan apapun kondisi OMK sekarang,bukan malah meninggalkannya. Karena saya yakin untuk mengubah hal lain harus dimulai dari diri kita sendiri. Jika kita beberapa orang yang tetap bertahan dan mempunyai kualitas untuk membangun OMK maka nantinya OMK akan maju sesuai dengan yang kita  harapkan. Perjuangan dan kesabaran tidak akan sia-sia dan selalu membuahkan hasil.   Dari masyarakat dan OMK Membangun toleransi dalam masyarakat sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Toleransi antarumat beragama di Ganjuran sangat tinggi. Di tandai dengan adanya keikutsertaan umat agama non-katolik dalam kegiatan yang dilakukan Gereja Ganjuran. Namun adanya pengalaman OMK ireng-ireng yang akan melakukan ibadat Taize di sebuah lapangan namun akhirnya dibubarkan oleh sekelompok orang yang tidak senang dengan kegiatan tersebut karena lapangan tersebut sering digunakan untuk sholat Ied waktu Idul Fitri.   Refleksi: OMK sering mengadakan kegiatan-kegiatan namun tidak mengetahui sasaran yang sebenarnya dari  kegiatan tersebut,atau tahu namun sasarannya hanya untuk orang-orang katolik saja. Seharusnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan umat katolik khususnya OMK juga melibatkan atau ditujukan untuk rekan-rekan kita dari non-katolik. Sehingga dari mereka muncul suatu rasa diperhatikan,lebih mengenal katolik, dan mereka dapat melihat tindakan nyata orang-orang katolik bagi mereka. Sehingga timbul respect orang-orang non-katolik kepada kegiatan kita, sehingga jika kita mengadakan suatu acara lagi mereka juga mendukung dan tidak ada prasangka buruk bagi apa yang akan kita lakukan. Semarang, 18 Mei 2011 (Leo Aviandika, FE Undip 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar