Rabu, 27 April 2011

BERGERAK MAJU MENUJU ERA KAUM MUDA 2009

Julius Dies Respati, Unika Soegijapranata F.Psi 2004

Tahun 2009 mendatang, Keuskupan Agung Semarang menjatahkan fokusnya kepada kaum muda katolik. Ada harapan gereja untuk mengarahkan kaum muda katolik ke dalam satu komunitas yang aktif dan menggembala. Ada pula kenyataan yang mengarah pada pemberdayaan kaum muda.

Semuanya berawal dari ungkapan Paus Yohanes Paulus II dalam upacara pelantikannya sebagai Paus tertanggal 22 Oktober 1978. Memang terasa miris karena
cita-citanya baru akan tercapai tahun 2009 nanti. “Kaum muda adalah masa depan dunia, kalian adalah harapan Gereja, kalianlah harapan saya,” demikian Paus Yohanes Paulus II berucap kepada kaum muda katolik sedunia. Sejak awal kepausannya, Paus Yohanes Paulus II memang memberikan perhatian khusus pada kaum muda. Ia menyemangati mereka dan menyadarkan betapa berharganya mereka dalam kehidupan Gereja.
Perhatian khusus itu terwujud dengan diadakannya Hari Kaum Muda Sedunia. Gagasan ini muncul sekitar tahun 1984 ketika ia mengalami pertemuan besar di Roma untuk merayakan Yubile Kaum Muda. Tahun 1985, ia mengirimkan Surat Apostolik yang diberi judul Dilecti Amici. Surat ini ditujukan kepada kaum muda sedunia. Kemudian, masih dalam tahun itu, ia mengumumkan keinginannya untuk merayakan iman Katolik bersama kaum muda seluruh dunia untuk mengakhiri Tahun Kaum Muda Internasional yang dicanangkan PBB. Pada perayaan pertama Hari Kaum Muda tahun 1986, Uskup seluruh dunia diminta menjadwalkan acara kaum muda tahunan setiap Minggu Palma di keuskupan mereka masing-masing. Paus sendiri mengalamatkan homili Minggu Palmanya kepada kaum muda sedunia. Perhelatan ini memulai rangkaian acara kaum muda internasional yang diadakan di Sydney, Australia pada tanggal 15-20 Juli 2008.
Kesuksesan Yohanes Paulus II untuk merangkul kaum muda nampaknya tetap berkelanjutan. Entah siapa yang mulai atau siapa yang mengkompori, keadaan Wisma Mahasiswa Diryakara Semarang mendadak ramai kendaraan bermotor. Padahal kira-kira tahun 2004 lalu, wisma ini jarang dikunjungi. Kalaupun ada, para pengunjung lebih memanfaatkan wisma sebagai tempat kos gratis. Tak tanggung-tanggung, Keuskupan Agung Semarang juga menyanangkan Tahun 2009 nanti sebagai Tahun Kaum Muda Keuskupan Agung Semarang 2009. Boleh dikata, fokusnya adalah pengembangan kaum muda untuk terlibat dalam penggembalaan Gereja. Di tahun itu, kaum muda diajak untuk kembali kepada inti iman Gereja dan mewujudkannya dalam hidup sosial.
Tahun Kaum Muda Keuskupan Agung Semarang disambut dengan penuh kegembiraan dan pertanyaan. Gembira karena kaum muda masih dijadikan tumpuan gereja di masa.mendatang. Pertanyaan apakah usaha ini juga berarti tukang parkir tidak mampu dibayar oleh dewan paroki gereja sehingga kaum muda diperdaya lagi untuk menjadi tukang penjaga kendaraan yang setiap misa berakhir harus berdiri di depan pintu keluar, sembari membawa kotak parkir. 

pernah aktif di Kronik Unika Soegijapranata
tulisan ini pernah dimuat di Buletin Radik (WMD) edisi I bulan Nov 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar