Selasa, 26 April 2011

KONSEP PENDAMPINGAN MAHASISWA KATOLIK BARU

Henricus Wisnu Widiawan (Mahasiswa UNDIP FE 2004)

Seluk Beluk Mahasiswa Baru
            Para mahasiswa baru sebagai generasi penerus bangsa dan negara, juga gereja memiliki tugas utama yaitu belajar. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memiliki tanggung jawab keilmuan, sosial, dan moral. Mahasiswa belajar mendalami
bidang ilmu yang dipilih untuk ditekuninya, namun juga tidak menutup mata untuk mempelajari bidang ilmu lain untuk meluaskan pengetahuan. Mahasiswa juga hendaknya peka terhadap situasi sosial lingkungan dimana mereka berada, mengolahnya dalam alam pikir mereka, kemudian terjun dan membawa warna positif baru yang membangun. Mahasiswa juga belajar membangun nilai-nilai moral dalam sanubarinya yang akan menjiwai tindakan-tindakannya. Seringkali mereka kurang menyadari peran baru yang diemban setelah  menyandang status barunya itu dan hanya terfokus pada studinya saja.
            Mahasiswa merupakan masa depan gereja katolik. Mahasiswa perlu diteguhkan tentang ajaran Sang Kristus sendiri tentang cinta kasih, kesabaran, pengorbanan diri, menjadi garam dan terang dunia. Arti babtisan hendaknya juga diteguhkan secara sungguh-sungguh dalam fase mahasiswa ini, dimana kita semua beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan menolak segala godaan setan dan hiburan yang tidak sehat yang menghalangi kita dalam meyembah, memuji, dan memuliakan Allah. Ajaran Kristus dan arti babtisan ini akan menjadi nyata apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Berdasarkan pendidikan, mahasiswa baru  terlibat dalam dunia perkuliahan di kampus yang tentu berbeda dengan semasa SMU. Mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar, membangun diri, serta mengembangkan minat dan bakatnya. Adapun dosen hanya berperan sebagai fasilitator saja dalam proses perkuliahan. Di luar perkuliahan banyak peluang dan ruang yang tersedia baik bisnis, karya sosial, keagamaan, riset ilmiah, olahraga, atau bahkan dugem, dan geng motor sekalipun. Ruang tersebut dapat dipilih oleh mahasiswa sebagai sarana berekspresi dan mengembangkan diri. Masing-masing ruang membawa konsekwensi dan dampak sendiri-sendiri.
            Generasi muda masa kini yang cenderung bersikap pragmatis juga mewarnai kehidupan mahasiswa masa kini. Mahasiswa cenderung bertanya dan berorientasi pada manfaat yang dapat ia dapatkan ketika memilih untuk mengikuti suatau kegiatan. Kuliah dipandang sebagai sarana dan untuk bekal bekerja setelah lulus, beberapa mahasiswa bahkan sudah merintis pekerjaan dan bisnisnya semasa kuliah.
            Dalam kehidupan pribadi, fase mahasiswa juga merupakan tahap pematangan emosi dan kepribadian. Kebiasaan yang dibangun, dan relasi yang terjalin semasa kuliah akan berpengaruh pada karakter diri. Jiwa kepeminpinan, kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, kedisiplinan, dan sikap bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah dibuat perlu terus dibina.terkait dengan hal pribadi, ada pula sudut pandang yang menganggap kuliah merupakan fase mencari calon pendamping hidup di masa depan.

Peran dan Peluang PRMK
            Pelayanan Rohani Mahasiswa Katolik merupakan wadah para mahasiswa katolik dalam berkumpul, berkegiatan, tumbuh dan berkembang di kampus masing-masing. Layaknya sebuah induk yang baik, maka PRMK pun berkewajiban untuk mempersiapkan, mengumpulkan dan memelihara anak-anak barunya agar kelak dapat menjadi pribadi baik.
*      Fase Persiapan
            Fase ini diperlukan untuk mempersiapkan langkah-langkah dalam mengelola mahasiswa baru yang akan datang. Segenap pengurus dan mereka yang sudah menjadi anggota  PRMK baik yang hanya berkegiatan di PRMK saja maupun juga bergabung di organisasi lain hendaknya perlu disegarkan tentang persatuan dalam PRMK, apa tugas peran mereka sebagai mahasiswa, dan sebagai seorang pendamping mahasiswa baru kelak. Sebuah evaluasi bersama dari hal-hal yang telah dilakukan dalam menyambut dan memelihara mahasiswa baru di tahun-tahun sebelumnya perlu dilakukan sehngga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan, serta apakah diperlukan inovasi atau tidak. Perlu juga dilakukan koordinasi dengan dosen pembimbing katolik, pengurus BEM, maupun fakultas terkait dengan pendataan tentang siapa saja mahasiswa baru yang akan masuk, waktu yang diperlukan untuk sosialisasi dan pengumpulan mahasiswa katolik baru, dan strategi lain yang terkait. 
*      Fase Pengumpulan dan Orientasi ” It’s not about us, it’s about you.”
            Fase ini berguna agar setiap mahasiswa baru katolik dapat bersatu dan saling mengenal satu sama lain, jadi tidak berdiri sendiri-sendiri. Pada fase ini mahasiswa baru katolik perlu dikumpulkan, kemudian didata lebih lanjut. Pada awal pengumpulan mahasiswa dibawa dalam suasana yang akrab agar dapat saling mengenal satu sama lain, juga mengenal kakak tingkatnya. Setelah itu mahasiswa diajak untuk mengenal peran barunya yaitu mahasiswa yang intelek dan katolik. Mengenal perbedaan antara situasi kuliah dan SMU, dan langkah apa sebaiknya diambil untuk menghadapinya. Dalam tahap ini, Para Pengurus dan kakak tingkat PRMK juga hendaknya mau mengenal adik-adiknya dan peka terhadap kebutuhan mereka di awal kuliah, misalnya kos-kosan, buku mata pelajaran,dll, yang berarti ada apresiasi terhadap mahasiswa  baru dan pendampingan. Apabila ada dosen pembimbing katolik dapat dilibatkan dalam proses ini.
            Sering dengan itu, PRMK sebagai wadah persatuan dikenalkan. Apa saja visi misinya, kegiatan dan karya, struktur, program kerja, ruang lingkup, kepada siapa saja PRMK berhubungan, misanya dengan Romo Mahasiswa, masyarakat umum, dosen dan karyawan,dll. Terkait dengan pragmatisme, pengurus PRMK hendaknya juga menjelaskan apa saja manfaat yang dapat mahasiswa baru dapatkan ketika berkegiatan di PRMK.
            Mahasiswa katolik yang telah terlebih dulu  bergabung di PRMK dan bergabung secara aktif dengan organisasi lain, misalnya , BEM, basket, paduan suara, english club, dll juga dikenalkan. Hal ini dimaksudkan agar kelak masiswa baru dapat memilih untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan bidang yang diminatinya, seiring dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka dalam persatuan PRMK.
*      Fase Pemeliharaan
            Fase ini berisi tentang pengembangan diri mahasiswa, penjalinan dan pemeliharaan relasi lebih lanjut. Pada tahap ini mahasiswa baru diajak untuk terlibat dalam kegiatan PRMK, misalnya jumatan, rosario, dll. Dibimbing dan disatukan untuk berproses bersama dalam kegiatan-kegiatan, misalnya Natalan, bakti Sosial, dll. Serta belajar bersama tentang hal-hal yang terkait dengan peran mereka sebagai kaum intelektual katolik, misalnya tentang Ajaran Sosial Gereja, Ardas, spiritualitas Ignatian, dll. Agar dapat bersatu secara lebih dekat antar pribadi, maka sosialisasi antar anggota tidak hanya dilakukan dalam acara-acara formal, namun juga informal.
Semarang,Mei 2009,
Ketua PRMK UNDIP 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar